MEWARISKAN INGATAN BENCANA Partisipasi Peneliti Ilmu Sejarah Unpad dalam Penelitian dan Peringatan Bencana Sangiang 1980 di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka

https://doi.org/10.24198/midang.v3i1.61267

Penulis

  • Budi Gustaman Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran
  • Gani A. Jaelani Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran
  • Fadly Rahman Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran

Kata Kunci:

Bencana Sangiang, Peringatan Bencana, Memori Bencana, Desa Sangiang, Kabupaten Majalengka.

Abstrak

Pada 26 Desember 1981, lima kampung di Desa Sangiang Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka dilanda banjir bandang yang menewaskan sebanyak 139 orang tewas, 124 luka-luka, dan 14 orang dinyatakan hilang. Bencana banjir bandang yang didahului longsor di perbukitan tersebut menjadi suatu bencana nasional yang membuat Presiden Soeharto datang langsung ke lokasi bencana untuk upaya relokasi. Bencana yang terjadi pada 44 tahun lalu tersebut hingga sekarang masih terekam dalam memori kolektif masyarakat Desa Sangiang, dengan suatu persoalan perihal pewarisan ingatan bencana kepada generasi muda yang semakin tereduksi oleh waktu dan perkembangan zaman. Untuk itu, kegiatan PPM ini berfokus pada partisipasi terhadap upaya pewarisan ingatan bencana melalui riset dan peringatan bencana pada 26 Desember 2024 lalu. Ada tiga temuan penting yang didapat dari kegiatan tersebut. Pertama, kegiatan PPM ini didahului oleh kegiatan riset sejarah bencana Sangiang yang dilakukan tim peneliti dari Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, yang dalam pelaksanannya memberikan sumbangsih berupa penyediaan data tentang bencana katastropik tersebut. Suatu kondisi yang sebelumnya tidak dimiliki oleh masyarakat Desa Sangiang. Kedua, berdasarkan riset tim peneliti, masyarakat mendapatkan informasi yang komprehensif perihal bencana yang pernah terjadi di wilayahnya sehingga menjadi bahan kajian masyarakat dalam upaya pewarisan ingatan yang berkontinuitas. Ketiga, pada 26 Desember 2024 lalu, masyarakat Desa Sangiang mencoba untuk mengemas peringatan bencana dengan pemberian edukasi serta informasi yang aktual dan faktual, dengan menggandeng tim peneliti Unpad, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Majalengka, pegiatan budaya, dan masyarakat umum, baik para saksi hidup maupun para generasi muda. Kegiatan PPM ini menjadi sumbangsih nyata bagi masyarakat Desa Sangiang yang memiliki visi dalam pewarisan ingatan bencana yang terarah dan berkelanjutan.

Referensi

Budiawan (ed.). 2013. Sejarah dan Memori: Titik Simpang dan Titik Temu. Ombak.

Dokumen Kajian Risiko Bencana Nasional Provinsi Jawa Barat 2022-2026. Kedeputian Bidang Sistem dan Strategi Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Frew, E & White, L. 2015. Commemorative Event and National Identity: Commemorating Death and Disaster in Australia. Event Management, Vol. 19, pp. 509-524.

Pikiran Rakyat (30 Desember 1980). Korban Bencana di Talaga Butuh Bantuan Segera, Kerugian Materil Rp. 2,1 Milyar 42 Jiwa Masih Terkubur dan Hilang.

Wawancara Diding Jaenudin, 26 Desember 2024.

Wawancara Maman, 26 Desember 2024.

Diterbitkan

2025-02-13