PANGAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA SUNDA: MATERI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI DESA SINDULANG, KECAMATAN CIMANGGUNG, KABUPATEN SUMEDANG
Kata Kunci:
pangan, perspektif budaya, orang Sunda, kearifan lokal, ungkapan, peribahasa.Abstrak
Setiap bangsa di dunia tidak dapat melepaskan dirinya dari keperluan akan pangan atau makanan karena pangan merupakan sumber tenaga ketika melakukan aktivitas. Dengan pangan manusia dapat mempertahankan hidupnya di dunia. Oleh karena itu dicari berbagai cara melalui budaya agar pangan tetap dapat terus hadir dan diingat dalam kehidupan. Pangan dalam perspektif budaya Sunda memiliki nilai-nilai kearifan lokal. Pangan bukan hanya sekadar sesuatu yang diperlukan fisik untuk memberikan tenaga ketika melakukan aktivitas, tetapi memiliki nilai-nilai dalam kehidupan. Oleh karena itu, bukanlah hal yang aneh masalah makanan itu diangkat dalam ungkapan atau peribahasa dalam budaya Sunda yang menunjukkan kecerdasan orang Sunda dalam memandang makanan dari perspektif budayanya. Orang yang tidak kebagian makanan istimewa diasosiakan dengan bengkok tikoro ‘kehabisan makanan karena telat datang’. Keadaan masyarakat yang makmur digambarkan dengan murah sandang murah pangan ‘murah pakaian murah makanan’. Ketika bertamu hanya mendapatkan minuman tanpa makanan disindir dengan ngaburuy ‘seperti kecebong’. Orang kaya yang banyak makanan dan uang diilustrasikan dengan rea ketan rea keton ‘banyak ketan dan uang’. Budaya pangan melekat dengan kehidupan orang Sunda.Referensi
Djajasudarma, T.F.. (1997). Nilai Budaya dalam Ungkapan dan Peribahasa Sunda. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ekadjati, E.S. (2001). Kemasan Tradisional Makanan Sunda Ungkapan Simbolik & Estetik Senirupa Tradisional Sunda. Bandung: Penerbit ITB.
Hidayat, R.T. (2007). Peperenian Urang Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Tamsyah, B.R. (1996). Kamus Ungkapan dan Peribahasa Sunda. Bandung: Pustaka Setia.
Tamsyah & Rahayu. B. (2017). Kamus Étimologi Basa Sunda. Bandung: Geger Sunten.
Zoetmulder, P.J. (2011). Kamus Jawa Kuno-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.