PEMBELAJARAN DAN PELATIHAN SENI TARI TUNGGUL KAWUNG DI KOTA BOGOR SEBAGAI PELESTARIAN BUDAYA SUNDA
Kata Kunci:
pembelajaran, pelatihan, seni, tunggul kawung, BogorAbstrak
Pengabdian kepada masyarakat ini berjudul “Pembelajaran dan Pelatihan Seni Tari Tunggul Kawung di Kota Bogor Sebagai Pelestarian Budaya Sunda”. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai pengetahuan seni tari tradisional di Kota Bogor dalam melestarikan budaya Sunda, khususnya di kalangan pelajar dan kelompok pemuda. Pengabdian kepada masyarakat ini diselenggarakan dengan menggunakan metode penyuluhan seni tari Tunggul Kawung di Kota Bogor. Dalam implementasinya, pengabdian ini bekerja sama dengan karang taruna dan pemerintah setempat. Adapun format ceramah dan tanya jawab merupakan pendekatan yang digunakan dalam pengabdian ini. Seni tradisional leluhur masyarakat Kota Bogor yaitu seni tari Tunggul Kawung menjadi materi yang ditawarkan dalam pengabdian masyarakat ini. Sumber data utama dan sekunder dalam penelitian ini meliputi tinjauan pustaka dan sumber otoritatif pada pokok bahasan seni tari Tunggul Kawung. Hasil dari pengabdian ini adalah masyarakat Kota Bogor dapat terus mengamalkan dan melestarikan seni tari Tunggul Kawung, sehingga mampu menjadi kebanggaan masyarakat dan menjadi ikonik seni budaya tari tradisional warisan leluhur yang lahir serta berkembang di Kota Bogor.Referensi
Gunardi, G. (2014). Peran Budaya “Mikanyaah Munding” dalam Konservasi Seni Tradisi Sunda. Panggung, 24,(4), 329-334. https://doi.org/10.26742/panggung.v24i4.129
Isnanda, R., Azkiya, H. & Syofiani. (2019). Pemberdayaan Seni, Sara’ dan BudayaTuangku Nan Renceh di Kanagarian Kamang Mudiak Kecamatan Kamangmagek Kabupaten Agam. Dharmakarya, 8,(3), 163-169. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v8i3
Mulyana, B. (2012). Pengembangan Kota Bogor Sebagai Destinasi Pariwisata Internasional. Pariwisata, 2, (1), 1-12. https://ojs.unud.ac.id/index.php/jip/article/view/3785
Nurjatisari, T. (2021). Tari Tunggul Kawung Di Sanggar Etnika Daya Sora Kota Bogor. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Soedarsono. (1999). Seni Pertunjukan di Era Globalisasi. Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan Tinggi Depdikbud.
Soemantri, S.Y., Indira, D. & Indrayani, L.M. (2015). Upaya Pelestarian Kesenian Khas Desa Mekarsari dan Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Dharmakarya, 4,(1), 42-46. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v4i1
Sofyan, N.A., Sofianto, K. Sutirman, M. & Suganda, D. (2018). Pembelajaran dan Pelatihan Kesenian Tradisional Badud di Pangandaran Jawa Barat Sebagai Warisan Budaya Leluhur. Dharmakarya, 7, (2), 84-89. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v7i2
Sofyan, N.A., Sofianto, K., Sutirman, M. & Suganda, D. (2020). Pembelajaran dan Pelatihan Seni Karinding di Kabupaten Ciamis Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Leluhur Sunda. Dharmakarya, 9,(1), 59-64. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v9i1
Sumardjo, J. (2006). Estetika Paradoks. Bandung: STSI
Susanto, A.S. (1983). Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Binacipta
Wikandia, R. (2016). Pelestarian dan Pengembangan Seni Ajeng Sinar Pusaka pada Penyambutan Pengantin Khas Karawang. Panggung, 26, (1), 58-59. https://doi.org/10.26742/panggung.v26i1.162
Deyananda, A. (22 tahun) 2022. Praktisi Kesenian Tunggul Kawung. Wawancara, Bogor 17 Juni 2022.