PENINGKATAN LITERASI ANAK SEKOLAH DASAR MELALUI CERITA LEGENDA NUSANTARA DENGAN ANALISIS FISHBONE

https://doi.org/10.24198/midang.v1i3.50251

Penulis

  • Rafan Darodjat Pusat Kajian Hukum Ekonomi dan Bisnis FH Unpad
  • Aam Suryamah
  • Mursal Maulana

Kata Kunci:

literasi, legenda, Nusantara, sekolah dasar.

Abstrak

Perkembangan zaman membuat adanya perubahan nilai sosial, diakibatkan oleh kemajuan teknologi informasi dan modernisasi. Pengaruh perkembangan tersebut mengakibatkan lunturnya nilai-nilai budaya dan kurang mengetahui kekayaan sastra yang dimiliki bangsa Indonesia, yaitu cerita legenda. Peningkatan literasi harus diawali sejak dini sebagai upaya peningkatan minat baca dan kemampuan mengolah informasi menjadi bermanfaat. Pengenalan cerita legenda sebagai gerbang untuk menarik minat baca dan penerapan analisis fishbone sebagai metode yang dapat digunakan dalam memahami konteks suatu bacaan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini, bahwasanya pengenalan cerita legenda harus diperkenalkan sejak dini sebagai upaya pengurangan terhadap aktivitas penggunaan gadget dan peningkatan literasi bagi anak usia sekolah dasar.

Biografi Penulis

Rafan Darodjat, Pusat Kajian Hukum Ekonomi dan Bisnis FH Unpad

Lulusan S-1 Sastra Indonesia dan S-1 Ilmu Hukum Unpad, S-2 Hukum Kesehatan.Dosen pada Departemen Hukum EkonomiPusat Kajian Hukum Ekonomi dan Bisnis FH Unpad

Referensi

Darmono. (2017). Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Grasindo.

Dermawan, H. (2023). Gerakan Literasi Sekolah Sebagai Solusi Peningkatan Minat Baca Pada Anak Sekolah Dasar. Edusaintek. 10,(1), 312. DOI: https://doi.org/10.47668/edusaintek.v10i1.723.

Hamdani. (2019). Laporan World’s Most Literate Nations, Indonesia darurat literasi Baca. Retrieved from https://www.kompasiana.com/cangkoiburong/5c4ec840c112fe193a7a94a5/ report-mostliterred-nation-in-the-world-indonesia-darurat-literasi-membaca?page=all

Hamidy, F. (2016). Pendekatan Analisis FishboneUntuk Mengukur Kinerja Proses BisnisInformasi E-Koperasi. Jurnal Teknoinfo, 10,(1), 1–13. https://doi.org/https://doi.org/10.33365/jti.v10i1.

Kemendikbud. (2019). Panduan Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah Dasar.

Mckool, S.S. (2000). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membaca: Investigasi Terhadap Kebiasaan Membaca Diluar Sekolah Siswa Kelas V. Jurnal Peningkatan Membaca, 44,(3), 111–132.

Miftah, M. (2013). Fungsi dan Peran MediaPembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa. KWANGSAN, 1(1).

Nurdiani, S., Syahrul, R., & Abdurahman. (2018). Hubungan Vocabulary dan Membaca Pemahaman dalam Keterampilan Menulis Teks Deskriptif Bertinjauan Jenis Kelamin. Konferensi Internasional Tentang Pendidikan, Ilmu Sosial Dan Teknologi, 848–853.

Setyowati, E., & Permata, A. (2018). Service Learning: Mengintegrasikan Tujuan Akademik Dan Pendidikan Karakter Peserta Didik Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat. Bakti Budaya, 1,(2), 143. https://doi.org/10.22146/bb.41076

Teja, A. (2022). Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran 3D Pada Guru Kelas di SDN Pondok Terong 1 Kota Depok. Rangkiang, 4,(1), 33.

Diterbitkan

2023-10-06