PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN TRADISIONAL JAWA BARAT
Kata Kunci:
Pendidikan karakter, Pesantren, KyaiAbstrak
Pendidikan merupakan upaya terstruktur untuk membekali peserta didik agar dapat menjalani kehidupan yang lebih berkualitas. Salah satu dasar dalam proses pendidikan itu adalah pembentukan karakter atau character building. Karakter yang dimaksud adalah sifat, tabiat, watak, dan kebiasaan yang melekat pada diri seseorang. Secara umum, karakter dapat juga disebut sebagai akhlak, moral, dan etika. Hal itu sama-sama mengacu kepada seluruh perilaku seseorang di dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi ucapan dan tindakan nyata. Lembaga yang sangat efektif di dalam pembentukan dan pengembangan pendidikan karakter adalah Pesantren. Santri sebagai peserta didik di Pesantren akan dibentuk dan dikembangkan karakternya melalui suatu proses yang terus-menerus selama berada di Pesantren. Pendidikan Karakter diperoleh melalui tiga hal utama, yaitu bahan ajar, proses pengasuhan dan pengajaran, serta keteladanan Kyai dan para dewan pendidik. Bahan ajar meliputi bahan yang meliputi bidang akidah atau dasar-dasar keagamaan; fiqh sebagai panduan untuk ibadah; serta akhlak yang menanamkan perilaku yang prima dalam hidup. Proses Pendidikan, pengajaran, dan berbagai kegiatan secara ketat merupakan pengasuhan dan penanaman kemandirian, semangat menuntut ilmu, serta kepribadian yang tangguh. Keteladan Kyai dalam seluruh aspek kehidupannya di dalam keilmuan, ibadah, dan keikhlasan dalam memimpin dan mengasuh para santri. Upaya penguatan pendidikan karakter sangat diperlukan untuk memberikan keyakinan bahwa pendidikan pesantren tradisional memiliki keunggulan komparatif di tengah arus modernisasi yang tidak terbendung perkembangannya.Referensi
Ainissyifa, H. (2014). Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan UNIGA, 8(1), 1-26. doi:http://dx.doi.org/10.52434/jp.v8i1.68
Bawani, Imam. (1993). Tradisional dalam Pendidikan Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.
Campbell, T.A., & Campbell, D.E. (1997). Faculty/student mentor program: Effects on academic performance and retention. Research in Higher Education, 38 (6), 727-742.
Izfanna, D., & Hisyam, N. (2012). A comprehesive approach in developing akhlaq. Multicultural Education & Technology Journal, 6(2), 77-86. doi:http://dx.doi.org/10.1108/17504971211236254
Muhammad bin Ibrahim Al-Fawzan. (2007). Ibn Khaldun wa Fikruhu Al-Tarbawi. Saudi Arabia: King Sa’ud University
Nofiaturrahmah, F. (2017). Metode Pendidikan Karakter Di Pesantren. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 11(2), 201–216. https://doi.org/10.14421/jpai.2014.112-04
Permedi, E. R. (2018). Jurnal comm-edu. Jurnal Comm-Edu, 1(3), 14–19.
Ritzer, G. (2011). Globalization: The essentials.
Suanto, & Nurdiyana. (2020, September). Implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Journal of Civics and Education Studies, 7(2), 107-114. Retrieved from http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/PKn/article/view/6745/pdf
Syafe’i, I. (2017). Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam Vol., 8 (1).
Yeates, N. (2001). Globalization and Social Policy. London: SAGE Publications.