KEJUANGAN PRABU SILIWANGI BERTAPA DAN MENYUCIKAN DIRI DI MATA AIR CITARUM DALAM MEMAHAMI ISLAM; KAJIAN FOLKLOR
Kata Kunci:
Prabu Siliwangi, Citarum, Islam, Tapa, Penyucian DiriAbstrak
Penelitian ini mengkaji nilai-nilai kejuangan Prabu Siliwangi melalui praktik tapa dan penyucian diri di mata air Citarum sebagai bagian dari proses spiritual dalam memahami ajaran Islam. Sebagai tokoh legendaris dalam sejarah Sunda, Prabu Siliwangi dikenal tidak hanya sebagai pemimpin yang bijaksana dan tangguh, tetapi juga sebagai figur spiritual yang menempuh jalan kontemplatif untuk mencapai pencerahan batin. Mata air Citarum menjadi simbol penting dalam perjalanan spiritualnya, mencerminkan hubungan antara alam, kekuasaan, dan pencarian makna hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur dan interpretasi simbolik terhadap naskah-naskah lokal dan legenda yang berkembang di masyarakat. Hasil kajian menunjukkan bahwa laku tapa dan penyucian diri yang dilakukan Prabu Siliwangi merupakan bentuk transformasi diri yang selaras dengan nilai-nilai Islam, terutama dalam aspek tasawuf dan pencarian tauhid. Melalui pemahaman ini, figur Prabu Siliwangi dapat dipandang sebagai jembatan budaya yang menyatukan nilai-nilai lokal dengan ajaran Islam secara harmonis.Referensi
Ali, R.M. (1975). Sejarah Jawa Barat; Pandangan Filsafat Sejarah. Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Provinsi Jawa Barat.
Asmar, T. (1975). Sejarah Jawa Barat dari Masa Pra-Sejarah hingga Masa Penyebaran Agama Islam. Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Provinsi Jawa Barat.
Danandjaja, J. (1997). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip,Dongeng, dan Lain?lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
Danandjaja, J. (2008). Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan
Danasasmita, S. (1983/1984). Rintisan Penelusuran Masa Silam Sejarah Jawa Barat. 4 Vols. Bandung: Proyek Penerbitan Sejarah Jawa Barat Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Dienaputra, R.D. (1993). Kerajaan Sunda Pajajaran: Studi tentang Suksesi KepemimpinandiKerajaanSu
Gambar 4. Suasana situ cisanti, https://citarumharum.jabarprov.go.id/keindahan-kilometer-0-citarum-situ-cisanti/
Hambaliana, D., Alfahmi, I. N. H., Suprianto, S., Nurcahya, Y., Samsudin, S., & Sudana, D.S. (2024). Transformasi Pemikiran Pembaharuan Islam di Indonesia Abad 20 (Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid Tahun 1970–2001). Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research, 2(1), 391–402. https://doi.org/10.32672/mister.v2i1.2464
Lubis, N. H.. (1991). Prabu Siliwangi sebagai Leluhur Elit Politik Priangan. Papers Submitted at the National Seminar on literature and history of Pakuan Pajajaran.
Kunto, H. (1984). Wajah Bandoeng Tempo Doeloe. Bandung: Granesia.
Lubis, N.H. (2003). Sejarah Tatar Sunda. Jilid I dan II. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.
Muhsin, M.Z. (2012). Sri Baduga Maharaja (1482-1521) Tokoh Sejarah yang Memitos dan Melegenda. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/MAKALAH_SRI-BADUGA-MAHARAJA.pdf
Muhsin, M.Z. (2021). Prabu Siliwangi Between History and Myth. Paramita: Historical Studies Journal, 31(1), 74-82
Nurcahya, Y., Sugiarto, D., Samsudin, S., & Sudana, D. S. (2024). Kontribusi Mohammad Natsir dalam Perkembangan Islam di Indonesia Masa Orde Lama (1945 – 1965). Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research, 2(1), 359–365. https://doi.org/10.32672/mister.v2i1.2422
Nurcahya, Y., Hadiansyah, T., Yosita, L., Akbar, A.S., Allatif, I.G.M & Hilmayani, S.L. (2021). Revitalization Skywaklk Bandung 2021 Reviving The Urban Area “Urban Space” in Bandung, Journal of Architectural Research and Education (JARE). 3(2), 128-135. https://doi.org/10.17509/jare.v3i2.35802
Yosita, L., Busono, T., Permana, A.Y. Istiqomah, & Nurcahya, Y. (2023). Pelatihan Pengembangan Kemampuan Menulis (Writing Ability) Terhadap Mahasiswa Arsitektur Sebagai Pembekalan Kemampuan Profesional Dan Wirausaha Melalui Menulis. Jurnal Lentera Karya Edukasi. 3(1), 31-42. https://doi.org/10.17509/lekaedu.v3i1.60814
Sa’adah, P.L., Syah, M.KT., Nurcahaya, Y., Samsudin S. & Sudana, D.S.(2024). Nahdlatul Ulama in Defending Indonesian Independence: The Battle of November 10, 1945. Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Keislaman, 11(2). Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Keislaman. https://doi.org/10.24952/multidisipliner.v11i2.13460
Nurcahya, Yan., (2024). Rasulullah Muhammad Saw Sebagai Sosok Teladan. Bandung: Referensi Cendikia.
Retno, H. (2023). Hulu Wotan Situ Cisanti, Titik Nol Sungai Citarum. https://portalbandungtimur.pikiran-rakyat.com/feature/pr-946780158/hulu-wotan-situ-cisanti-titik-nol-sungai-citarum?page=all
Siswadi, A. (2024). Menyusuri 7 Mata Air Hulu Sungai Citarum di Situ Cisanti. https://travel.tempo.co/read/1873953/menyusuri-7-mata-air-hulu-sungai-citarum-di-situ-cisanti
Subiantoro, U. (2004). Kiprah Siliwangi dari Masa ke Masa. Bandung, Kodam III Siliwangi Jawa Barat.
Suryana, E. (2018). Kapita Selekta Siliwangi dan Bela Negara. Bandung: Cakra.
Sugiarto, D., Nurcahya, Y., & Samsudin, S. (2024). Peranan K.H. Mustofa Kamil dalam Dakwah Pembaharuan Islam di Garut (1900-1945). Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research, 2(1), 270–278. https://doi.org/10.32672/mister.v2i1.2414
Suhendi, A. (2017). Menjajal Kolam di Hulu Sungai Citarum, Diduga Tempat Pemandian Prabu Siliwangi. https://www.tribunnews.com/regional/2017/11/05/menjajal-kolam-di-hulu-sungai-citarum-diduga-tempat-pemandian-prabu-siliwangi
Sulasman. (2018). Islamisasi di Tatar Sunda Era Kerajaan Sukapura. Jakarta: Puslitbang Lektur.
Sulyana. (2006). Siliwangi Adalah Jawa Barat, Jawa Barat Adalah Siliwangi. Bandung, Badan Pembina Citra Siliwangi.
Jarahdam VI Siliwangi. (1968). Siliwangi dari Masa ke Masa. Bandung, Kodam VI Siliwangi.
Fallah, W. A. (2002). Keemasan Kerajaan Sunda di Bawah Pemerintahan Sri Baduga
Supendi, U. (2024). Dampak Islamisasi Kerajaan Pajajaran: Sistim Pendidikan dan Nilai-Nilai Sosial dalam Kehidupan Masyarakat Sunda. https://attractivejournal.com/index.php/aj/article/view/1037
Suryana, E. (2018). Kapita Selekta Siliwangi dan Bela Negara.Bandung: Cakra.
Wahyuni, S.S., Samsudin, S., Sudana, D.S., & Nurcahya, Y. (2024). Peran Nahdlatul Ulama dalam Perkembangan Islam di Jawa Timur Tahun 1926-1942. Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research, 2(1), 366–381. https://doi.org/10.32672/mister.v2i1.2440
Wawan, H. (2011). Perkembangan Islam di Jawa Barat. Bandung: Yayasan Masyarakat sejarawan Indonesia.
Notosusanto, N. (2008). Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Kuno. Balai P
Bambang. (2014). Prabu Siliwangi, Sosok Seorang Muslim. Nahdhatul Ulama
https://www.nu.or.id/daerah/prabu-siliwangi-sosok-seorang-muslim-iGWcg
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Pemberitahuan Hak Cipta
- Hak publikasi atas semua materi informasi yang tercantum dalam situs jurnal ini dipegang oleh dewan redaksi/editor dengan sepengetahuan penulis. Pengelola Jurnal akan menjunjung tinggi hak moral penulis.
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang berarti bahwa hanya dengan izin penulis, informasi dan artikel Jurnal Metahumaniora dapat didistribusikan ke pihak lain dengan tanpa merubah bentuk aslinya untuk tujuan non-komersial.
- Setiap terbitan Jurnal Metahumaniora, baik cetak maupun elektronik, bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Di luar tujuan tersebut, penerbit atau pengelola jurnal tidak bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh pembaca atau pengakses.
Pernyataan Privasi
Semua informasi yang diberikan kepada Jurnal Metahumaniora akan digunakan sebatas kepentingan jurnal sebagaimana dicantumkan dalam laman Jurnal Metahumaniora dan tidak akan diberikan kepada pihak lain untuk kepentingan apapun.
Penulis dan editor akan saling menjaga privasi satu sama lain guna menghindari segala bentuk pelanggaran hak cipta, seperti duplikasi, fabrikasi, falsifikasi, dan plagiarisme.
Naskah artikel ini adalah asli karya penulis yang belum pernah dipublikasikan di jurnal (media) manapun. Dalam naskah artikel penulis harus mengutip (sitasi) tulisan yang dimuat dalam jurnal Metahumaniora. Jika terdapat duplikasi penerbitan, naskah akan dicabut/dihapus oleh dewan redaksi