TUTURAN ILOKUSI FELIX SIAUW DALAM PODCAST YOUTUBE DEDDY CORBUZIER
Kata Kunci:
Asertif, Deddy Corbuzier, Podcast, Tindak Tutur IlokusiAbstrak
Penelitian ini meneliti tindak tutur ilokusi pada video “Felix Siauw Dalam Podcast YouTube Deddy Corbuzier”. Penelitian bertujuan mendeskripsikan penggunaan bahasa yang dituturkan oleh seorang dai keagamaan yang membahas isu-isu kontroversial dalam tindak tutur ilokusi. Pada analisis data, digunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang menyajikan data dalam bentuk kata-kata dan tuturan secara lisan ke dalam tulisan. Pengambilan data dalam audio video diubah ke dalam teks. Kemudian dipilah-pilah sesuai dengan jenis-jenis tuturan untuk mempermudah pembagian pada analisis. Data yang telah dikumpulkan akan diperiksa keabsahannya sesuai analisis yang akan dikaji berdasarkan uraian teori Searle (1979) pada klasifikasi tindak tutur berupa asertif, direktif, komisif, ekspresif dan deklaratif. Teknik yang dilakukan berupa teknik simak. Sebagai penentu dalam rangka kerja digunakan metode agih. Setelah penelitian dilakukan hasilnya dapat disimpulkan bahwa tindak tutur ilokusi pada video “Felix Siauw Dalam Podcast YouTube Deddy Corbuzier” terdapat 4 dari 5 yang dikemukakan oleh pendapat Searle yaitu asertif, derektif, komisif dan ekspresif. Paling dominan adalah tindak tutur ilokusi asertif bagian keluhan dan juga sindiran. Dikemukakannya keluhan dikarenakan pada saat penutur merasakan suatu ketimpangan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan Masyarakat, sedangkan sindiran diberikan kepada orang-orang yang mengekspresikan diri bahwa berkeinginan untuk kehidupan yang bebas tanpa ada aturan-aturan yang berlaku dan kepada seseorang yang melakukan sesuatu untuk keuntungan pribadi menggunakan atas nama agama.Referensi
Austin, J.L. (1962). How to Do Things with Words. Oxford: Oxford University Press.
Botting, D. (2015). Inferences and illocutions. Jurnal Taylor & Francis. 6(3), 246–264, http://dx.doi.org/10.1080/19462166.2015.1123773
Ghaisani, A., Mulyadi, C.H & Handayani, D Syafitri. (2023). Directive Illocutionary Acts in Japanese Teen Movies Peach Girl and Miseinen Dakedo Kodomo Janai. Jurnal Leksema. 8(1). 79 – 89. DOI:10.22515/ljbs.v8i1.6067
Imarshan, I. (2021). Popularitas Podcast Sebagai Pilihan Sumber Informasi Bagi Masyarakat Sejak Pandemi Covid-19. Perspektif Komunikasi: Jurnal l Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis. 5(2). 213-221.
Islam, A., & Burhanuddin, S. (2021). Tindak Tutur Ilokusi Dalam Talkshow Indonesia Lawyers Club. Jurnal Mabasan. 15(2). 241-258. DOI: https://doi.org/10.26499/mab.v15i2.458
Karsono, O.M.F. (2008). Aplikasi Semantik Versus Pragmatik pada Berita Newsweek. Surabaya: Universitas Kristen Petra Surabaya. http://repository.petra.ac.id/ Diakses pada 21 Februari 2021 Pukul 14.08 WIB.
Mayasari, A., Rusminto. N.E. & Samhati, S. (2023). Locution, Illocution, Perlocution, on the Speech of the Character Zidan in Lorong Waktu Animation “Durian Runtuh” by Deddy Mizwar and Freddy Nindan. IJMMU. 10(5). 340-345. Doi.org/10.18415/ijmmu.v10i5.4696
Onwuegbusi, M.O. (2019). Between Austin’s Speech Acts and Performative Utterances. KIU Journal Of Humanities. 4(4). 113-117.
Pelawi, B.Y. (2009). Aspek Semantik dan Pragmatik dalam Penerjemahan. Jurnal Lingua Cultura. 3(2). 146-151.
Purnamentari, L.Y., Suandi, I.N. & Wisudariani, Ni M.R. (2018). Analisis Jenis, Bentuk, Dan Fungsi Tindak Tutur Berita Utama Pada Koran Bali Post. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Undiksha. 8(1). 13-22
Putri, D.W.D. (2022). LGBT in the Study of Human Rights in Indonesia. Law Jurnal. 2(1), 88-100
Putro, R.P., Resticka, G.A. & Nurdiyanto, E. (2022). Tuturan Ilokusi Habib Ja’Far Dalam Video “Kultum Pemuda Tersesat” Di YouTube Majelis Lucu Indonesia. Jurnal Ilmiah Bina Bahasa. 15(2). 107-116
Rahmadini, I. (2022). Manifestasi Tindak Tutur Ilokusi Pada Podcast Dalam Kanal YouTube Deddy Corbuzier Bersama Ernest Prakasa. Jurnal Basastra. 10(2). 365–376. DOI:10.20961/basastra.v10i2.59239.
Saeed, J.I. (2016). Semantics. New Delhi : Wiley Blackwell. Fourth Edition. Page 1- 471
Saifudin, A. (2019). Teori Tindak Tutur dalam Studi Linguistik Pragmatik. LITE. 15(1). 1-16
Safitri, R.D., Mulyani, M. & Farikah. (2021). Teori Tindak Tutur Dalam Studi Pragmatik. Jurnal KABASTRA, 1(1). 59-67
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Sulfani, M. & Haslinda. (2022). Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Podcast Deddy Corbuzier dan Nadiem Makarim pada Media Sosial YouTube. Jurnal Deiktis. 2(2), 114-128
Tarigan, H.G. (2021). Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa. Edisi Buku Digital.
https://www.YouTube.com/watch?v=tJT6_ijgGDA
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Pemberitahuan Hak Cipta
- Hak publikasi atas semua materi informasi yang tercantum dalam situs jurnal ini dipegang oleh dewan redaksi/editor dengan sepengetahuan penulis. Pengelola Jurnal akan menjunjung tinggi hak moral penulis.
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang berarti bahwa hanya dengan izin penulis, informasi dan artikel Jurnal Metahumaniora dapat didistribusikan ke pihak lain dengan tanpa merubah bentuk aslinya untuk tujuan non-komersial.
- Setiap terbitan Jurnal Metahumaniora, baik cetak maupun elektronik, bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Di luar tujuan tersebut, penerbit atau pengelola jurnal tidak bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh pembaca atau pengakses.
Pernyataan Privasi
Semua informasi yang diberikan kepada Jurnal Metahumaniora akan digunakan sebatas kepentingan jurnal sebagaimana dicantumkan dalam laman Jurnal Metahumaniora dan tidak akan diberikan kepada pihak lain untuk kepentingan apapun.
Penulis dan editor akan saling menjaga privasi satu sama lain guna menghindari segala bentuk pelanggaran hak cipta, seperti duplikasi, fabrikasi, falsifikasi, dan plagiarisme.
Naskah artikel ini adalah asli karya penulis yang belum pernah dipublikasikan di jurnal (media) manapun. Dalam naskah artikel penulis harus mengutip (sitasi) tulisan yang dimuat dalam jurnal Metahumaniora. Jika terdapat duplikasi penerbitan, naskah akan dicabut/dihapus oleh dewan redaksi