PROBLEMATIKA DALAM PENULISAN NAMA GEOGRAFIS BAHASA INDONESIA DAN RUSIA
Kata Kunci:
problematika penulisan, toponimi, eksonim, Indonesia, RusiaAbstrak
Perseteruan antara Rusia dan Ukraina dalam beberapa tahun terakhir yang memuncak pada awal tahun 2022 cukup menyita perhatian masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai mengikuti dan menerima informasi tentang konflik dua negara tersebut dari media massa, baik media cetak maupun media online. Salah satu informasi yang ada di dalamnya adalah informasi nama geografis yang beberapa di antaranya memiliki lebih dari satu cara penulisan untuk satu nama geografis. Perbedaan dalam penulisan nama geografis tersebut merupakan salah satu permasalahan yang dibahas dalam toponimi atau bagian dari kajian onomastika yang khusus mempelajari nama geografis. Sejak berdirinya organisasi tingkat internasional The United Nations Group of Expert on Geographical Names (UNGEGN) tahun 1959, negara-negara anggota PBB mulai bergerak untuk melakukan pembakuan nama-nama geografis wilayahnya. Dalam proses pembakuan nama geografis tersebut, negara-negara sering mengalami permasalahan terkait penulisan nama geografis asing ke dalam bahasa lokal atau eksonim. Penulisan nama geografis asing sering ditemukan ketidakkonsistenan dalam praktiknya. Ketidakkonsistenan tersebut menarik untuk diamati karakteristiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penulisan nama-nama geografis Indonesia dalam bahasa Rusia dan sebaliknya, nama geografis Rusia dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dekriptif. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah penulisan nama geografis yang bersumber dari peta, kamus, dan publikasi lainnya. Kemudian, data dianalisis dengan cara dibandingkan secara diakronik untuk penulisan nama geografis Indonesia dalam bahasa Rusia dan secara sinkronik untuk penulisan nama geografis Rusia atau Ukraina dalam bahasa Indonesia untuk menemukan karakteristiknya. Hasil penelitian adalah nama geografis Indonesia didokumentasikan dalam bahasa Rusia di peta, kamus, dan publikasi lainnya. Meskipun demikian, penulisan tersebut mengalami perubahan pada setiap era. Nama geografis Rusia atau Ukraina juga terdokumentasikan dalam bahasa Indonesia, tetapi ditulis secara tidak konsisten dan banyak ditemui dalam publikasi jurnalistik, seperti Zaporizhia atau Zaporozhye, Kyiv atau Kiev, Moskow atau Moskva, dan seterusnya. Ketidakkonsistenan penulisan nama geografis dipengaruhi oleh tidak tersedianya kamus geografis yang terstandardisasi oleh institusi terkait dan kesulitan dalam proses transliterasi aksara Kiril ke Latin. Oleh karena itu, pihak-pihak berwenang, seperti Badan Bahasa dan Program Studi Sastra Rusia di Indonesia, perlu melakukan standardisasi penulisan nama geografis asing dan menghimpunnya menjadi kamus geografis sebagai acuan utama bagi masyarakat, serta melakukan pemutakhiran secara berkala terhadap kamus tersebut agar ketidakkonsistenan penulisan nama geografis dapat dihindari.Referensi
Belkina, E. S., Pavlenko, A. P., Teselkin, A. S., & Ushakova, L. I. (Penyunt.). (1972). Russko-indonezijskij slovar: Okolo 27 000 slov. Moskwa: Sov. enciklopediya.
Beloozerov, V. N. (2014). Latinskij alfavit dlya russkih slov. Problemy sovremennogo obrazovaniya, 2, 89-95. Diambil kembali dari http://www.pmedu.ru/res/2014_2_11.pdf
Demidyuk, L. N., & Pogadaev, V. A. (2004). Russko-indonezijskij slovar: ok. 25000 sl. i slovosochetanij. Moskwa: Vostok-Zapad.
Demidyuk, L., Kasmadzhe, I., Losyagin, V., & Ogloblin, A. (2016). Kamus besar Rusia-Indonesia. (N. Hardjatno, Penyunt.) Jakara: Yayasan Pustaka Obor.
Goncharov, I. A. (1951). Fregat “Pallada” (1812-1891). Moskwa: Gos. izd-vo geogr. lit.
GOST 7.79–2000. (2002). Pravila transliteratsii kirillovskogo pis’ma latinskim alfavitom. Diambil kembali dari Natsional’niye standartii RF: https://rosgosts.ru/file/gost/01/140/gost_7.79-2000.pdf
GOST R 7.0.34–2014. (2014). Sistema standartov po informatsii, bibliotechnomu i izdatel’skomu delu. Pravila uproshchënno? transliteratsii russkogo pis’ma latinskim alfavitom. Diambil kembali dari Natsionalniye standartii RF: https://rosgosts.ru/file/gost/01/140/gost_r_7.0.34-2014.pdf
Jordan, P. (2015). The Endonym/Exonym Divide from a Cultural-geographical Point of View. Challenges in Synchronic Toponymy. Structure, Context and Use, 163–179.
Jordan, P. (2016). When exonyms and endonyms turn into international names An additional function in need of a term. Working Paper, United Nations Group of Experts on Geographical Names. Diambil kembali dari https://unstats.un.org/unsd/geoinfo/ungegn/docs/29th-gegn-docs/WP/WP8_10_Peter%20J%20-%20International%20names.pdf
Kazakova, T. A. (2008). Prakticheskie osnovy perevoda. English ? Russian. Saint Petersburg: Soyus.
Kolosova, L. N. (Penyunt.). (1983). Malyj atlas mira. Moskwa: Glav. upravlenie geodez. i kartograf. pri Sovete Ministrov SSSR.
Korigodskij, R. N., Kondrashkin, O. N., Zinovev, B. I., & Loshagin, V. N. (1990). Bolshoj indonezijsko-russkij slovar. Kamus Besar Bahasa Indonesia-Rusia. Moskwa: Rus. Yaz.
Lafa, S. F. (2018). Eksonim dan Endonim dada Toko Kelontong di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo. BAPALA. Diambil kembali dari https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/27679
Major Yuri Gagarin; penerbangan kosmos jang pertama. (1961). Jakarta: P.D.N.Fadjar Bhakti.
(2006). Manual for the national standardization of geographical names. United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN). New York: United Nations Publication. Diambil kembali dari https://unstats.un.org/unsd/publication/seriesm/seriesm_88e.pdf
Mokievskij, O. B. (1967). Nusantara: Zapiski biologa ob ekspedicii v Indoneziyu. Moskwa: Mysl.
Nematova, I. k. (2022). To the Problem of Translation of Toponyms From One Language to Another. Oriental Renaissance: Innovative, Educational, Natural and Social Sciences, 381–386. Diambil kembali dari https://www.oriens.uz/media/journalarticles/51_Nematova_Iroda_Ilhom_kizi_381-386.pdf
Ormeling, F. (2003). Exonyms in Cartography. Working Paper, United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN), New York. Diambil kembali dari https://unstats.un.org/unsd/geoinfo/ungegn/docs/_data_icacourses/_HtmlModules/_Documents/D13/Documents/D13-01_Ormeling.pdf
Perko, D., & Kladnik, D. (2017). Slovenian exonyms in North America. Acta geographica Slovenica, 119 – 139. doi:http://dx.doi.org/10.3986/AGS.4777
Podolskaya, N. V. (1988). Slovar russkoj onomasticheskoj terminologii. Moskwa: Nauka.
Pogadaev, V. (2010). Kamus Rusia - Indonesia = Indonesia - Rusia. (V. Pogadaev, Penyunt.) Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Reformatskij, A. A. (1996). Vvedenie v yazykovedenie. Moskwa: Aspekt-press.
Reutova, A. M., & Reutov, M. I. (2022). Problema Zameny Ekzonimov Endonimami V Sovremennoj Toponimike. Nauchnyj zhurnal Kaluzhskij gosudarstvennyj universitet imeni K.E. Ciolkovskogo, 2(55), 39-43. Diambil kembali dari https://tksu.ru/upload/iblock/44f/mbn77h6xgiuz81aaa84qnqxpekq9zeu8/VKU_2022_2_55_.pdf?ysclid=lh7s9les4398478762
Rudzhero, S. G., & Starostin, B. A. (1985). Inostrannye imena i nazvaniya v russkom tekste. Moskwa: Vysshaya shkola.
Secretariat, T. U. (2002). Resolutions from the Eight United Nations Conference on the Standardization of Geographical Names 2002, Berlin. Diambil kembali dari https://unstats.un.org/: https://unstats.un.org/unsd/geoinfo/UNGEGN/docs/22-GEGN-Docs/22nd_gegn_22_7.pdf
Sherbatova, O. A. (1987). V strane vulkanov: Putevye zametki na Yave 1893 goda: S geogr., ist. i polit. obzorom Malajsk. arhipelaga i Yavy. Saint Petersburg: E. Goppe.
Superanskaya, A. V., Staltmane, V. E., Podolskaya, N. V., & Sultanov, A. H. (2007). Teoriya i metodika onomasticheskih issledovanij (2 ed.). (P. N. Anatolij, Penyunt.) Moskow: URSS.
Sussex, R., & Cubberley, P. (2006). The Slavic Languages. Cambridge: Cambridge University Press.
Tverdislova, E. S., & Estrina, G. A. (Penyunt.). (2018). Indoneziya nachala XX veka v kollekcii i vospominaniyah A. Estrina i A. Smotrickoj. Moskwa: Nauka - Vostochnaya lit.